unci Jawaban Palsu UN Merebak di Bandung
Kamis, 04 April 2013, 15:46 WIB
Ujian Nasional tingkat SMA
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kunci jawaban palsu dikabarkan
merebak di Kota Bandung. Kabar itu pertama kali dilontarkan oleh Forum
Aksi Guru Indonesia (FAGI) Kota Bandung.
Ketua FAGI Kota Bandung, Iwan Hermawan, mencium dugaan penipuan dengan modus menjual kunci jawaban UN 2013 kepada siswa tingkat SMA dan sederajat.
"Tidak mungkin kunci jawaban bocor. Karena itu siswa jangan percaya," kata dia, Kamis (4/4).
Ia mengatakan, indikasi penipuan ini terungkap setelah adanya pengakuan sejumlah siswa di salah satu SMA negeri di Kota Bandung. Mereka mengaku membeli kunci jawaban palsu tersebut dengan harga Rp 40 ribu.
"Siswa dari sekolah lain pun mengaku mendapat tawaran jawaban UN. Namun harga yang ditawarkan per mata pelajaran Rp 50 hingga Rp 75 ribu," kata dia.
Sedangkan Polrestabes bandung, melalui Kasubag Humas Polrestabes Bandung, kompol Rosdiana, siap melakukan penyelidikan atas beradarnya kabar tersebut. Namun, kata dia, informasi kunci jawaban palsu beredar masih sebatas kabar semata.
"Baru diduga. Meski demikian kami akan melakukan penyelidikan," ujar dia.
Ketua FAGI Kota Bandung, Iwan Hermawan, mencium dugaan penipuan dengan modus menjual kunci jawaban UN 2013 kepada siswa tingkat SMA dan sederajat.
"Tidak mungkin kunci jawaban bocor. Karena itu siswa jangan percaya," kata dia, Kamis (4/4).
Ia mengatakan, indikasi penipuan ini terungkap setelah adanya pengakuan sejumlah siswa di salah satu SMA negeri di Kota Bandung. Mereka mengaku membeli kunci jawaban palsu tersebut dengan harga Rp 40 ribu.
"Siswa dari sekolah lain pun mengaku mendapat tawaran jawaban UN. Namun harga yang ditawarkan per mata pelajaran Rp 50 hingga Rp 75 ribu," kata dia.
Sedangkan Polrestabes bandung, melalui Kasubag Humas Polrestabes Bandung, kompol Rosdiana, siap melakukan penyelidikan atas beradarnya kabar tersebut. Namun, kata dia, informasi kunci jawaban palsu beredar masih sebatas kabar semata.
"Baru diduga. Meski demikian kami akan melakukan penyelidikan," ujar dia.
